Headlines News :
Home » , » Situs Batu Pewadon di Kab. Indramayu

Situs Batu Pewadon di Kab. Indramayu


Belantara hutan Cikamurang, Terisi ternyata memiliki potensi untuk pengembangan objek wisata alam. Salah satu daya tarik yang patut untuk dikunjungi adalah keberadaan situs batu pewadonan. Disebut batu pewadonan sebab bentuknya yang menyerupai alat genital perempuan.

Keunikan itulah yang mendorong komunitas penggemar motor trail yang tergabung dalam Mango Adventure Trail Community (MATCO) Sukra melakukan penjelajahan di hutan Cikamurang, perbatasan Kabupaten Indramayu dan Sumedang.

"Awalnya hanya sekedar trabas, tapi ada informasi terdapat situs unik didalam hutan. Jadi kita coba menemukannya," ujar Rory (kordinator MATCO) saat menceritakan pengalamannya usai berpetualang di hutan Cikamurang.

Setelah ditelesuri, letak situs batu pewadonan itu ternyata tidak mudah dijangkau dengan berkendara sepedan motor. Pasalnya, lokasi situs berada diatas bukit. Sehingga untuk mencapainya peserta trabas yang berjumlah 16 orang harus terlebih dahulu melakukan pendakian. Tiba di lokasi tujuan, lanjut Rory tim mengaku takjub. Selain karena keunikan situs batu pewadonan, kondisi di kawasan itu terbilang asri dan benar-benar alami. 

Situs batu pewadonan sendiri berada ditengah aliran sungai yang airnya jernih. Air tersebut bersumber dari hulu dan melewati samping kiri dan kanan lalu bertemu ditengah batu. Sementara melingkari situs terdapat batu-batu besar yang tinggi dan lebarnya mencapai 5 meter. "Suasananya masih alami. Sepertinya belum banyak orang yang datang ke situs itu," duga Rory.

Dari informasi yang digali Rory, konon batu pewadonan ini berasal dari sumpahan para leluhur kepada salah seorang perempuan yang melakukan perbuatan tercela yang sangat dilarang saat itu. Bahkan sampai saat ini, masih ada larangan-larangan tertentu yang dipercaya masyarakat setempat berkaitan dengan batu pewadonan tersebut.

Diantara larangan tersebut adalah tidak boleh berbicara kotor saat berada di lokasi. Jika larangan dilanggar, maka akan ada kejadian aneh yang menimpa pada orang yang sengaja berbicara kotor. Misalnya dengan tiba-tiba pingsan tidak sadarkan diri. "Kisahnya baru sebatas dari mulut ke mulut. Tapi memang perlu digali, karena ini merupakan potensi objek wisata alam yang sangat baik untuk dikembangkan," terang Rory. 

Apalagi tambah Rory, tidak jauh dari situs batu pewadonan tersebut, masih ada batu lainnya yang berbentuk seperti tembok tinggi dan panjang yang dinamakan situs batu bubut. Situs ini diduga sengaja dibangun oleh leluhur Indramayu sebagai tanda batas daerah antara Kabupaten Indramayu dan wilayah Kabupaten Subang.

Sumber: Koran radar 30 April 2013 
Share this post :
 
Support : Copyright © 2011. KLIK CIREBON - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger